Fakta dan Mitos Autisme

Fakta dan Mitos Autisme
Autis semakin akrab dengan masyarakat modern. Seringnya menimbulkan banyak ketakutan karena informasi yang beredar begitu berkembang. Banyaknya mitos-mitos yang berkembang dimasyarakat semakin menambah rasa cemas.
Apakah itu autis?
Autis ialah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. ASD (autism spectrum disorder) tak hanya mencakup autisme, tapi juga melingkupi sindrom Asperger, sindrom Heller, dan gangguan perkembangan pervasif (PPD-NOS).
Menurut Badan Pusat Statistik ada 1 kasus autis dari 100 kelahiran, diperkirakan pada tahun 2010 ada 2.4 juta penderita autis di Indonesia.
Sangat penting untuk melakukan deteksi dini pada kasus autis, untuk meningkatkan kualitas hidup penderita melalui kemandirian dan kemampuan menyesuaikan diri dalam kehidupan sehari-hari.
Gejala Autis:
Secara umum ada dua kategori autis:
- Kategori pertama adalah gangguan interaksi sosial dan komunikasi. Gejala tsb meliputi gangguan kepekaan terhadap lingkungan sosial dan gangguan penggunaan bahasa verbal maupun non verbal.
- Sementara kategori kedua meliputi gangguan pada pola pikir, minat, dan perilaku yang terbatas serta bersifat pengulangan. Contoh: gerakan repetitif, misalnya mengetuk-ngetuk atau meremas tangan, serta merasa kesal saat rutinitas tersebut terganggu.




Sangat penting sekali bagi masyarakat dan lingkungan sosial untuk mengerti dengan baik mengenai autis guna menciptakan lingkungan yang mendukung dan menghindari mereka yang memiliki gangguan autis dari aras rendah diri dan terasing.
Apabila Anda mencurigai terdapat gangguan perkembangan pada anak-anak disekitar Anda, segera bawa ke dokter spesialis terdekat. Deteksi dini mampu meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan kemandirian dalam fungsi sosial.