PEMERIKSAAN AKURAT UNTUK MENDETEKSI DAN MENGEVALUASI PENYAKIT DIABETES


Penanganan pasien dengan diabetes memiliki tantangan tersendiri. Pengaturan gula darah setiap hari dan untuk mengevaluasi apakah terapi sudah memenuhi target secara komprehensif sangat diperlukan. Adanya beberapa jenis penyakit lainnya yang dapat menjadi komplikasi penyakit diabetes yang tidak terkontrol harus diperhatikan. Pemeriksaan gula darah sewaktu, maupun gula darah puasa dan gula darah 2 jam setelah makan dapat menjadi pilihan secara cepat untuk mengetahui kadar gula darah saat ini. Namun, pemeriksaan HbA1c merupakan pilihan pemeriksaan gula darah yang lebih akurat dibandingkan 3 pemeriksaan diatas.


APAKAH ITU HBA1C?
HbA1c atau haemoglobin A1c atau A1c merupakan komponen kecil pada haemoglobin yang berikatan terhadap gula darah. Haemoglobin sendiri merupakan bagian dari sel darah merah yang memberikan pigmen warna merah dan membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Dengan mengukur HbA1c, dokter dapat melihat rata-rata nilai gula darah di dalam tubuh selama beberapa minggu/ bulan, yang dimana, ketika nilai HbA1c ini meningkat, hal ini pula menggambarkan adanya peningkatan terhadap komplikasi diabetes.

Pemeriksaan HbA1c tidak memerlukan persiapan khusus seperti puasa terlebih dahulu, oleh karena itu, pemeriksaan ini dapat dilakukan kapanpun.


MENGAPA HBA1C MENJADI PEMERIKSAAN YANG BEGITU AKURAT DIBANDINGKAN PEMERIKSAAN GULA DARAH LAINNYA?
Hal ini dikarenakan, sel darah merah begitupula haemoglobin A1c hidup selama 8-12 minggu di dalam tubuh. Hal ini menandakan pemeriksaan HbA1c dapat menggambarkan rata-rata gula darah selama 2-3 bulan terakhir. Sehingga pemeriksaan HbA1c merupakan indikator jangka panjang gula darah pada pasien yang baik dalam mengevaluasi kadar gula darah dibandingkan pemeriksaan gula darah sewaktu, gula darah puasa maupun gula darah 2 jam setelah makan.

Jika pemeriksaan gula darah sewaktu Anda dalam minggu ini meningkat, hal ini pula menandakan bahwa kadar HbA1c Anda juga meningkat.

Namun, perlu juga diperhatikan, bahwa pemeriksaan gula darah sewaktu, gula darah puasa maupun gula darah 2 jam setelah makan tetap dibutuhkan untuk dapat membantu dalam pengaturan pengobatan diabetes.


BAGAIMANA MAKNA NILAI HBA1C?
Pemeriksaan HbA1c ini dapat menjadi indikator seseorang terkena penyakit diabetes.
Nilai HbA1c terbagi menjadi 3 kategori, yaitu normal, prediabetes dan diabetes. Ketika nilai HbA1c menunjukkan nilai lebih dari sama dengan 6.5%, seseorang telah dapat dikatakan mengalami diabetes. Nilai di bawah 5.7% dikatakan normal. Nilai diantara 5.7%-6.4% dikatakan seseorang berada pada tahapan prediabetes.

Pada tahapan prediabetes, seseorang memiliki risiko untuk terkena diabetes tipe 2. Dengan rentangan nilai 5.7%-6.4%, semakin tinggi nilai yang ditunjukkan, semakin tinggi seseorang memiliki risiko diabetes tipe 2. Seseorang yang mengalami prediabetes, sebaiknya melakukan tes ulang setiap tahunnya.

Pemeriksaan HbA1c dapat digunakan untuk mendiagnosis diabetes tanpa pemeriksaan lainnya atau dapat pula dikombinasikan dengan pemeriksaan gula darah lainnya yang disesuaikan pula dengan gejala-gejala diabetes yang muncul.

 

BERAPA TARGET NILAI HBA1C?
Selain dapat mendiagnosis penyakit diabetes, HbA1c juga dapat digunakan dalam mengevaluasi apakah terapi sudah memenuhi target. Setiap orang akan memiliki target HbA1c yang berbeda. Hal ini tergantung dari riwayat diabetes dan kondisi umum seseorang. Sebaiknya diskusikan target nilai HbA1c terhadap dokter Anda. Penelitian menunjukkan, ketika nilai HbA1c dibawah 7% dapat menurunkan risiko terhadap komplikasi diabetes.


SEBERAPA SERING SEBAIKNYA PEMERIKSAAN HBA1C DILAKUKAN?

The American Diabetes Association merekomendasikan pada seseorang yang terkena diabetes yang telah dapat mencapai targetnya atau memiliki kadar gula darah yang stabil untuk dapat melakukan pemeriksaan HbA1c sebanyak 2 kali setahun. Dokter mungkin akan meminta Anda untuk memeriksakan hingga 4 kali dalam setahun (setiap 3 bulan) hingga kadar gula darah mencapai target. Namun dalam kondisi nilai HbA1c yang berada di yang sangat tinggi (diatas 10%), pemeriksaan HbA1c dilakukan setiap bulan.

Pemeriksaan HbA1c tentunya akan membantu dalam melihat hasil terapi, sehingga dalam dilakukan rencana perubahan terapi pada pasien diabetes dalam upaya melakukan penurunan risiko terhadap komplikasi diabetes jangka panjangnya.

Catatan: dalam kondisi adanya kelainan seperti anemia, gangguan pada hemoglobin, riwayat transfusi dalam 2-3 bulan terakhir, atau kondisi-kondisi yang mempengaruhi usia sel darah merah dan gangguan fungsi ginjal, maka pemeriksaan ini tidak dapat digunakan dalam mendiagnosis atau mengevaluasi pengobatan.