DIABETES PADA ANAK SEMAKIN MENINGKAT
Diabetes atau kencing manis pada anak memiliki angka kejadian yang semakin lama semakin meningkat. Hal ini menjadi perhatian bagi banyak pihak, salah satunya oleh dokter anak kami yaitu Dr. dr. I Wayan Bikin Suryawan, Sp. A (K) yang merupakan konsultan endokrin pada anak.
Diabetes Mellitus bukan hanya dapat terjadi pada orang dewasa, namun bisa pula terjadi pada anak-anak. Yang membedakannya adalah faktor penyebabnya, dimana pada orang dewasa atau lebih sering disebut Diabetes Mellitus Tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat namun pada anak-anak atau yang disebut sebagai Diabetes Mellitus Tipe 1 disebabkan oleh karena faktor genetik dan proses autoimun (suatu kondisi dimana sistem pertahanan tubuh menyerang sel-sel sehat di dalam tubuh sendiri).
Diabetes merupakan penyakit kelainan pada sistem metabolik tubuh, dimana terjadi gangguan pada sel penghasil insulin (sel beta pankreas) atau insulin yang dihasilkan tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Pada tubuh, insulin memiliki peranan penting dalam pengaturan kadar gula dalam darah. Insulin akan mengikat gula darah dan akan membawa masuk gula darah ke dalam sel untuk dapat diolah menjadi energi. Ketika insulin tidak dapat terbentuk atau tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, tidak ada transportasi yang membawa gula darah masuk ke dalam sel, gula dalam darah yang pada akhirnya berlebihan, sehingga tidak dapat masuk ke dalam sel justru akan menyebabkan kerusakan di seluruh organ tubuh. Hal inilah yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam metabolisme tubuh termasuk diantaranya berpotensi menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak.
Beberapa gejala khas yang dapat timbul antara lain anak cenderung makan dan minum banyak, dan sering buang air kecil. Gejala lainnya seperti anak mudah lelah, luka tidak kunjung sembuh, terkena infeksi jamur dengan mudah, terasa gatal-gatal pada kulit, penglihatan kabur, sering merasa tebal dan kesemutan pada pada kaki. Namun pada kenyataannya, gejala-gejala tersebut tidak muncul dengan jelas, hingga muncul gejala yang lebih berat seperti sesak, nyeri perut, muntah berulang, hingga penurunan kesadaran.
Seseorang akan dicurigai mengalami diabetes ketika ditemukan nilai gula darah sewaktu senilai 200 mg/dl atau lebih tinggi, selain itu akan dilakukan pula pemeriksaan lanjutan dengan melakukan pemeriksaan gula darah puasa dan pemeriksaan A1C, yang dimana jika kadar gula darah puasa bernilai 126 mg/dL atau lebih tinggi dan kadar A1C lebih dari 6.5 atau lebih tinggi anak telah di diagnosis dengan diabetes.
Diabetes tipe 1 pada anak merupakan kelainan genetik yang pada dasarnya menyebabkan sel beta pankreas tidak dapat menghasilkan insulin, sehingga anak membutuhkan insulin seumur hidupnya untuk menyeimbangkan metabolisme tubuh. Tentunya terapi insulin juga harus diimbangi dengan gaya hidup yang sehat dalam pengelolaan makanan dan olahraga yang teratur. Diabetes tipe 2 pada anak juga dapat terjadi, ketika anak-anak memiliki gaya hidup yang tidak sehat dan memiliki faktor risiko kegemukan.
Berbeda dari diabetes tipe 1 yang tidak dapat dicegah, diabetes tipe 2 dapat kita cegah. Kenalilah gejala dari Diabetes Tipe 1 ini dan cegahlah Diabetes tipe 2 ini terjadi kepada buah hati Anda. Semakin kita sadari dengan cepat, penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat untuk kesehatan buah hati kita.