VAKSINASI PENCEGAHAN KANKER SERVIKS
Wanita yang sudah berkeluarga, sudah melahirkan, atau sudah sering berhubungan seksual dianjurkan untuk melakukan tes pap smear guna mendeteksi risiko kanker rahim. Dalam pap smear, sampel sel-sel diambil dengan lembut dari leher rahim (bagian bawah rahim yang terbuka), lalu dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan mikroskopis. Pap smear sering dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan ginekologi rutin pada wanita, dan mampu mendeteksi prakanker dan kondisi kanker dalam tahap awal sehingga dapat segera ditangani.Berdasarkan Riskesdas 2013, penyakit kanker serviks memiliki prevalensi tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 0,8 persen, dengan estimasi jumlah absolut 98.692 orang.
Waktu terbaik untuk pemeriksaan pap smear adalah di tengah-tengah siklus menstruasi Anda, beberapa hari setelah Anda selesai sampai seminggu atau lebih sebelum haid berikutnya. Misalnya, jika Anda memiliki siklus 28 hari, di mana hari pertama menjadi hari pertama perdarahan dan hari 28 menjadi hari terakhir sebelum periode berikutnya, waktu yang baik untuk melakukan tes pap smear Anda adalah di hari ke-9 (atau dua hari setelah perdarahan berhenti).
Lalu setelah pemeriksaan pap smear apa yang harus anda lakukan?
Dokter akan menjelaskan hasil pemeriksaan pap smear anda. Jika ditemukan sel abnormal, belum tentu mengarah kepada kanker. Dokter akan menyarankan untuk mengulang tes 4-6 bulan kemudian, tergantung kepada jenis sel yang ditemukan. Dokter dapat juga menerapkan kolposkopi dan/atau biopsi untuk mengambil sampel sel pada leher rahim. Kolposkopi dilakukan dengan menempatkan selang kecil dengan kamera pada vagina hingga leher rahim.
Jika hasil negative, maka dokter akan menyarankan untuk vaksinasi pencegahan kanker serviks. Sampai saat ini hanya kanker serviks yang bias dicegah dengan vaksinasi HPV (Human Papiloma Virus).
Vaksin HPV umumnya diberikan kepada perempuan sebelum aktif melakukan hubungan seksual. Akan tetapi, vaksin ini juga dapat diberikan kepada laki-laki untuk lebih melindungi pasangannya dari terkena infeksi HPV.
Berdasarkan analisis terhadap beberapa penelitian, vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak perempuan dan laki-laki pada usia 9-12 tahun. Tujuannya adalah untuk memberikan kekebalan terhadap infeksi HPV sebelum penerima vaksin aktif melakukan hubungan seksual. Vaksin HPV akan bekerja lebih baik jika diberikan pada saat masih remaja, dibanding ketika diberikan sesudah dewasa.
Namun, bila belum menerima atau belum lengkap menerima vaksin HPV saat usia 9-12 tahun, vaksin HPV dapat diberikan kepada perempuan berusia 13-26 tahun. Vaksin HPV juga dapat diberikan kepada perempuan yang sudah aktif melakukan hubungan seksual. Namun, perlu diingat bahwa vaksin ini tidak dapat mengobati infeksi HPV yang sedang terjadi.
https://www.alodokter.com/kenali-apa-itu-vaksin-hpv